Berita dari www.anakku.net |
Posted: 09 Jan 2013 06:35 PM PST Artikel ini adalah kelanjutan dari artikel : Masih Kecil Diabetes ? #1 Keluarga dengan anak yang mengalami penyakit kronik seperti DM mengalami beban yang berat dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya dari segi psikologis, tetapi terutama dari segi beban finansial akibat pembiayaan kesehatan rutin yang harus dikeluarkan untuk penanganan anaknya sepanjang hidup. Anak penyandang DM memiliki kebutuhan khusus untuk pengobatan harian (dengan insulin atau obat anti diabetik oral), pemeriksaan rutin ke dokter, pemeriksaan laboratorium rutin, atau pun rawat inap di rumah sakit apabila mengalami komplikasi berat. Untuk pengobatan dengan menggunakan insulin dan pemantauan gula darah mandiri dengan glukometer strip saja satu pasien membutuhkan sekitar 1 juta rupiah setiap bulannya. Ini belum termasuk pemeriksaan rutin ke dokter atau pemeriksaan penunjang (laboratorium).
4 Pilar penanganan DM tipe 1
Penanganan DM tipe 1 pada anak memerlukan pendekatan yang menyeluruh (holistik) dari tim tenaga kesehatan yang terdiri atas ahli endokrin anak, ahli gizi, psikiater/psikolog, dan edukator diabetes.
Bagaimana insulin bekerja? Insulin merupakan salah satu hormon di dalam tubuh manusia yang dihasilkan oleh sel beta pulau Langerhans yang berada di dalam kelenjar pankreas. Insulin merupakan hormon yang berfungsi untuk mengontrol kadar gula (glukosa) di dalam tubuh. Insulin diperlukan untuk mengolah gula darah (glukosa) yang didapat melalui makanan sehari-hari menjadi sumber energi untuk sel-sel tubuh kita. Makanan yang dikonsumsi akan diolah di saluran pencernaan menjadi glukosa. Glukosa kemudian akan masuk ke pembuluh darah dan dikirimkan ke sel-sel tubuh agar bisa digunakan sebagai sumber energi. Agar glukosa bisa masuk ke dalam sel, maka dibutuhkan suatu hormon, yaitu Insulin. Tanpa insulin, maka gula darah tidak akan bisa masuk ke dalam sel sehingga sel akan menjadi kekurangan energi (kelaparan). Apabila sel kelaparan, tubuh akan kelaparan, sedangkan glukosa tetap menumpuk di dalam darah. Gula darah yang semakin tinggi kemudian dapat menyebabkan berbagai komplikasi. Referensi :
|
Posted: 09 Jan 2013 06:32 PM PST Diabetes Mellitus(DM) merupakan penyakit kronik yang kejadiannya semakin meningkat di seluruh dunia.
Penyakit ini tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga dapat terjadi pada anak-anak. Penyakit ini ditandai dengan adanya peningkatan kadar gula dalam darah akibat gangguan produksi insulin, gangguan kerja insulin, atau keduanya.
Apa itu Diabetes Mellitus tipe 1 ? Diabetes mellitus yang paling sering terjadi pada anak adalah DM tipe 1 (DM 1) dulu dikenal dengan istilah insulin-dependent diabetes mellitus atau diabetes mellitus yang membutuhkan insulin. DM 1 merupakan penyakit autoimun di mana sistem pertahanan tubuh alami menghancurkan bagian tubuh yang lain. Pada penderita DM 1 sistem tubuh menyerang dan merusak sel-sel yang memproduksi hormon insulin, sehingga pankreas tidak dapat memproduksi hormon insulin. Kerusakan pankreas yang terjadi pada umumnya baru menimbulkan gejala setelah kerusakan sel-sel pankreas mencapai 90% atau lebih. Dan untuk mempertahankan hidupnya, penyandang DM tipe 1 ini membutuhkan suntikan hormon insulin setiap harinya. Gejala awal DM tipe 1
Seringkali gejala-gejala ini disalahartikan oleh orangtua maupun tenaga kesehatan (dokter) sebagai penyakit usus buntu, infeksi, dan lain sebagainya. Kelalaian dalam diagnosis penyakit DM tipe 1 ini menyebabkan penanganan yang tidak sesuai dengan penyakitnya yang pada akhirnya bahkan dapat menyebabkan kematian. Deteksi dini Jika Anda mendapati gejala-gejala seperti di atas, segera konsultasikan ke dokter anak terdekat. Lakukan pemeriksaan gula darah atau gula dalam air kemih (urin). Pemeriksaan kadar gula darah dapat membantu memastikan diagnosis diabetes pada anak. Kadar gula darah yang normal pada anak sama dengan kadar gula yang normal pada orang dewasa yaitu gula darah puasa ≤ 126 mg/dl atau gula darah sewaktu ≤ 200 mg/dl.
Prevalensi di Indonesia Angka kejadian DM tipe 1 di Indonesia belum diketahui pasti. Melalui pendataan pasien di seluruh Indonesia selama 2 tahun, Unit Kelompok Kerja (UKK) Endokrinologi Anak IDAI mendapatkan 674 data penyandang DM tipe 1 di Indonesia. Dengan total populasi penduduk Indonesia mencapai 267.556.363 (data hasil sensus penduduk 2010), dan lebih dari 83 juta di antaranya adalah anak-anak. Sementara itu, di Indonesia hanya terdapat 2059 dokter anak, dengan hanya 35 ahli endokrin (endokrinolog) anak diantaranya. Dari 33 propinsi, endokrinolog anak hanya terdapat di 13 propinsi. Beberapa pasien anak masih berobat ke ahli penyakit dalam (internis), dokter umum atau dukun dengan pengobatan yang tidak memadai. Selanjutnya : Masih Kecil Diabetes ? #2 |
You are subscribed to email updates from Anakku.Net To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment