Masukan Email Anda untuk mengetahui TIPS Hidup Sehat:

Delivered by FeedBurner

Thursday, 10 January 2013

Berita dari www.anakku.net

Berita dari www.anakku.net

Link to Anakku.Net

Sudahkah Anda Mengelola Keuangan dengan Bijak ?

Posted: 08 Jan 2013 06:53 PM PST

belanja
Kebanyakan dari kita hidup dari bulan ke bulan. Pos pengeluaran kita begitu banyak, namun pos pemasukan kita hanya dari gaji bulanan. Apa yang bisa dilakukan ya?

 

 

Jika semasa lajang, Anda bebas mengeluarkan uang, setelah berumah tangga Anda perlu membicarakannya bersama pasangan Anda. Kini tak ada lagi uangku atau uangmu, melainkan uang bersama yang dikelola bersama, dan ada tanggung jawab di dalamnya. Merancang pendidikan anak, asuransi kesehatan, kesejahteraan keluarga, dan sebagainya. Mulailah di sini bicara soal skala prioritas

1.     Bijak dalam mengeluarkan uang untuk setiap pos

Bila sebelumnya Anda terbiasa mengeluarkan uang seperti mengucurkan air, sekarang cobalah untuk agak mengeremnya. Anda mesti tahu kapan perlu mengeluarkan uang dan kapan tidak. Contohnya begini, Anda dan pasangan ingin membeli busana kerja berwarana cokelat. Coba Anda berdua membuka lemari, busana cokelat Anda sudah banyak—beberapa malah jarang Anda berdua kenakan. Jadi membeli busana kerja berwarna cokelat ternyata bukan prioritas. Beda jika Anda ingin membeli busana berwarna biru, yang memang belum Anda punyai.

 

Dalam membeli sesuatu Anda juga perlu menakar untung ruginya jangka panjang. Misalnya begini, Anda membeli barang elektronik karena harganya yang murah—tanpa peduli dengan mereknya. Ketika rusak, Anda mesti mengeluarkan uang lebih banyak. Bayangkan jika Anda membeli barang elektronik yang bermerek namun menyediakan garansi. Mana lebih hemat?

anakku-cover-des12

2.      Produktivitaskan asset milik Anda

Aset adalah harta Anda. Kita semua pasti punya asset, entah dalam bentuk uang tunai, kendaraan, rumah, tabungan/deposito, perabotan, dan sebagainya. Yang menjadi masalah banyak di antara kita tidak menyadari bahwa asset yang kita punyai tidur alias tidak produktif. Tidak berkembang nilainya. Kita bekerja mencari uang seumur hidup, padahal sebenarnya asset kita bisa membantu kita mencari uang.

 

Belilah harta yang bisa menghasilkan. Misalnya menyicil rumah, lalu jadikan kontrakan atau kos kosan. Masukkan uang Anda ke reksadana, deposito, saham, kemanapun asal produktif. Bisa juga Anda membeli beberapa motor dan mengojekkannya. Saat fisik Anda sudah kelelahan bekerja, dan pada masanya Anda tidak produktif, maka biarkan aset Anda bekerja.

 belanja

3.     Miliki sumber penghasilan yang lebih banyak

Berapa jumlah pos pengeluaran Anda sebulan? Bayar telpon, listrik, TV berlangganan, air, sembako, uang sekolah anak, transport, iuran RT, cicilan mobil, cicilan ruamh, gaji pembantu, beli vitamin, dll. Berapa pos? 15 pos, 17 pos? Nah, sekarang berapa pos pemasukan Anda? Apa? Hanya satu, dari gaji Anda? Apakah ini adil? Satu pos pemasukan membiayai 17 atau bahkan 20 pos bulanan Anda?

 

Saatnya berpikir untuk membuka pos pemasukan yang baru. Misalnya dengan membuka usaha sampingan. Apa keahlian Anda? Membuat cup cake, pudding, menjahit, atau Anda mau mengkaryakan motor yang setiap hari tergolek di garasi untuk disewakan sebagai ojek?

 

Apapun itu. Prinsipnya, milikilah sumber penghasilan baru. Jangan hanya mengandalkan gaji setiap bulan. Oke?

 

Add to Cart

0 comments:

Post a Comment