Berita dari www.anakku.net |
Posted: 13 Jan 2013 10:12 PM PST Pada edisi pertama di tahun ini, Majalah Anakku membuat sebuah rubrik baru yaitu Healthy Habit yang sekaligus juga menjadi kampanye kami ditahun 2013.
Salam Hangat, Kami mengucapkan Selamat Tahun Baru 2013, semoga di tahun ini, kita mendapatkan semangat baru untuk melakukan yang lebih baik lagi dari tahun kemarin. Orangtua sebaiknya mulai menanamkan kebiasaan baik sejak dini pada anak, terutama yang berhubungan dengan kesehatan. Anak-anak belajar dengan meniru, oleh karena itu, perlihatkan pada mereka apa yang Anda maksudkan dengan melakukan kebiasaan baik itu terlebih dahulu. Berilah waktu bagi keluarga, sesedikit apapun, karena hal tersebut dapat menjadi 'perekat' dalam keluarga dan memberi suntikan semangat pada mereka yang kita cintai. Lingkup pergaulan anak yang semakin meluas seiring bertambahnya usia, justru membuatnya makin butuh arahan dan masukan dari Anda sebagai orangtua nya. Daftar isi : Anakku News
Anakku Sehat
Anakku Cerdas
Anakku Galeri
Anakku Family
Aktivitas Anakku
Jika anda ingin berlangganan majalah anakku, silahkan klik Berlangganan majalah. Klik disini untuk membaca versi digital |
Posted: 13 Jan 2013 06:09 PM PST Tahun ajaran baru sudah dimulai. Tapi Safira tetap terlihat tidak bersemangat untuk bersekolah. "Nggak mau sekolah, nggak ada temannya…" katanya merajuk. Begitulah. Lingkungan baru selalu memunculkan pe-er baru buat orang tua.
Padahal persiapan orang tua yang baru pertama kali memasukkan anaknya sudah jauh-jauh hari dilakukan. khususnya bagi mereka yang anaknya baru pra sekolah dan SD, pasti membekali anak dengan cerita-cerita indah tentang sekolah baru anak-anak mereka. rencana telah disusun dengan matang peralatan penunjang pun sudah lengkap. tinggal hari menghadapi hari "H". Namun bila hampir sebulan, kondisinya seperti Safira, apa yang mesti dilakukan ya? Biasanya salah satu dari Anda entah bapak atau ibu (atau bahkan dua-duanya?) meluangkan waktu mengantar si kecil di sekolah barunya. Setibanya di sekolah baru. keinginan Anda si kecil akan lancar-lancar saja. semulus jalan tol. Tak ada tangis, atau minta ditunggu sepanjang waktu. Namun ternyata kenyataan tidak semulus rencana. Si kecil yang tadinya dari rumah sudah bersemangat masuk sekolah, setibanya di sekolah malah menangis dan tidak mau ditinggal. segala bujuk rayu sudah dilancarkan ternyata tidak berhasil. Terpaksa Anda menunggunya hingga selesai. Mungkin terbersit rasa iri, "Itu si A baik-baik saja. Bahkan ia dadah dadah saat ibunya pergi meninggalkannya…" Sementara Anda, si kecil bahkan ingin Anda duduk di depan kelasnya. Bersabarlah ibu, kondisi ini tidak akan berlangsung lama, dan akan segera berlalu. Wajar wajar saja Lingkungan baru selalu membuat si kecil tidak nyaman, karena sesungguhnya baginya rumah adalah tempat ternyaman. Jadi, Anda tak perlu terlalu memikirkannya.
Yang terpenting adalah para orangtua harus benar-benar memahami karakteristik anak-anaknya. Terkadang anak-anak suka menyembunyikan rasa kecewa, kesepian dan lelah dengan tekanan dari sekolah dan lingkungan barunya, dengan bersikap ceria dan seolah-olah senang dan nyaman. Sebagai orangtua kita tidak perlu memaksa mereka untuk lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan barunya. Berikanlah ia waktu. Kebanyakan anak akan mulai merasa nyaman dan betah dengan lingkungan barunya (baik sekolah maupun tempat bermain) dalam hitungan bulan. Dalam beberapa bulan mereka akan mengalami beberapa fase adaptasi yang akan membantu mereka memupuk rasa aman dan senang bergaul dengan teman-teman barunya. Jangan lupa untuk selalu memberikan dukungan emosional bagi anak Anda, karena semangat dan dukungan dari keluarga, terutama Ibu, akan sangat membantu memupuk keberanian untuk memotivasi anak untuk terus mencoba dan berusaha untuk bertahan di lingkungan barunya. |
You are subscribed to email updates from Anakku.Net To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment